makalah pengertian tarekat , sejarah dan perkembangannya
MAKALAH SEJARAH DAN PERKEMBANGAN TAREKAT
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS
AKHLAK TASAWUF
Disusun Oleh :
FITRIA SRI WAHYUNI
(1412030259)
Dosen pembimbing :
ELIZA
MANAJEMEN DAKWAH (B)
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
INSTITUTE AGAMA ISLAM NEGRI (IAIN)
IMAM BONJOL PADANG
1436 H/2015 M
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tarekat bila dilihat secara etimologis mempunyai arti “jalan”. Jalan yang dimaksud adalah jalan yang ditempuh oleh para sufi menuju Allah, menurut Syekh Muhammad Amin Al-Kurdiy dalam bukunya Mustafa (2010: 280) tarekat adalah pengalaman syari’at,melaksanakan beban ibadah (dengan tekun) dan menjauhkan (diri) dari (sikap) mempermudah (ibadah), yang sebenarnya memang tidak boleh dipermudah.
Namun, dalam perkembangannya pengertian tarekat mengalami perluasan, tarekat bukan hanya suatu jalan yang dilalui oleh para sufi untuk mendekatkan diri kepada Allah tetapi tarekat menjadi suatu organisasi yang melembaga dikalangan para pengikut tarekat tersebut. Tarekat yang sudah menjadi sesuatu yang lembaga dipimpin oleh seorang syekh yang mengajarkan tentang tata cara melakukan ibadah yang terdapat dalam tarekat tersebut. Pada intinya tarekat itu lebih terstruktur daripada tasawuf.
Apabila dihubungkan antara tasawuf dan tarekat, hubungan yang ada di dalamnya adalah tasawuf merupakan usaha mendekatkan diri kepada Allah SWT. dan tarekat merupakan jalan yang ditempuh seseorang dalam usahanya mendekatkan diri kepada Allah SWT.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan tarekat?
2. Bagaimana sejarah munculnya tarekat?
3. Bagaimana sejarah perkembangan tarekat?
4. Bagaimana tarekat di Indonesia?
C. Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas akhlak tasawuf
2. Untuk mengetahui arti sebenarnya sebuah tarekat
3. Untuk mengetahui sejarah dan perkembangan tarekat
4. Agar dapat mendeskipsikan sejarah dan perkembangan tarekat
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN TAREKAT
Tarekat berasal dari bahasa arab yaitu jamaknya yang berarti jalan, keadaan,aliran dalam garis pada sesuatu.(Luis makluf ; 465 ).
Menurut asy-syekh muhammad amin al-kurdiy mengemukakan tiga macam defenisi tarekat, diantaranya. Tarekat adalah pengamalan syariat, melaksanakan beban ibadah (dengan tekun) dan menjauhkan (diri) dari (sikap) mempermudah (ibadah), yang sebenarnya memang tidak boleh dipermudah.
Adapun tarikat menurut ulama tasawuf yaitu :
1. jalan kepada allah dengan mengamalkan ilmu tauhid, fikih dan tasauf.
2. Serta cara atau kaifiat mengerjakan sesuatu amalan untuk mencapai suatu tujuan.
Berdasarkan defenisi diatas , jelasslah bahwa thariqat adalah suatu jalan atau cara untuk mendekatkan diri kepada allah,dengan mengamalkan ilmu tauhid,fikih, dan tasawuf.
Tarekat bisa dipahami dengan dua makna.
Pertama, tarekat dalam pengertian jalan spiritual menuju tuhan, dan ini meliputi metode sufistik dalam mendekatkan diri kepada tuhan.
Kedua, dalam pengertian persaudaraan suci dimana berkumpul sejumlah murid dan seorang guru, yang dibantu oleh mursyd-mursyid lainnya.
Jika dalam konteks timur tengah tarekat berarti jalan setapak menuju wadi. Para mistikus dalam setiap suku bangsa ataupun agama umumnya menyimbolkan pengembaraan soiritual mereka dengan suatu perjalanan.
Tarekat pada dasarnya tak terbatas jumlahnya, karena setiap manusia semestinya harus mencari dan merintis jalanya sendiri, sesuai dengan bakat dan kemampuan ataupun taraf kebersihan hati masing-masing.
B. SEJARAH TIMBULNYA TAREKAT DAN HUBUNGANNYA DENGAN TASAWUF
1. Sejarah timbulnya tarekat
Ditinjau dari segi historisnya, kapan dan tarekat mana yang mula-mula timbul sebagai suatu lembaga, sulit diketahui dengan pasti. Namun menurut Asy-Syibi dalam buku Anwar (2008: 207) mengungkapkan tokoh yang pertama kali memperkenalkan sistem thariqat (tarekat) adalah Syekh Abdul Qadir Al-Jailani di Baghdad, Sayyid Ahmad Ar-Rifa’I di Mesir dengan tarekat Riffa’iyah, dan Jalal Ad-din Ar-Rumi di Parsi.
Tarekat pada awal kemunculannya memang dibawa oleh ketiga tokoh diatas, menurut teori lain tentang sejarah kemunculan tarekat yang dikemukakan oleh John O Voll dalam buku Anwar (2008: 208) adalah:
Ia menjelaskan bahwa penjelasan mistis terhadap Islam muncul sejak awal sejarah islam, dan para sufi yang mengembangkan jalan-jalan spiritual personal mereka dengan melibatkan praktik-prektik ibadah, pembacaan kitab suci, dan kepustakaan tentang kesalehan. Para sufi ini terkadang terlibat konflik dengan otoritas-otoritas dalam komunitas islam dan memberikan alternative terhadap orientasi yang lebih bersifat legalistik, yang disampaikan kebanyakan ulama. Namun, para sufi secara bertahap menjadi figur-figur penting dalam kehidupan keagamaan di kalangan penduduk awam dan mulai mengumpulkankelompok-kelompok pengikut yang diidentifikasi dan diikat bersama oleh jalan tasawuf khusus (tarekat) sang guru. Menjelang abad ke-12 M (ke-5 H), jalan-jalan ini mulai menyediakan basis bagi kepengikutan yang lebih permanen, dan tarekat-tarekat sufi pun muncul sebagai organisasi sosial utama dalam komunitas islam.
Pada awal kemunculannya, tarekat berkembang dari dua daerah, yaitu khurasan (Iran) dan mesepotamia (Irak).
2. Hubungan tarekat dengan tasawuf
Pada mulanya tarekat itu berarti jalan atau cara dalam mendekatkan diri kepada Allah swt. Dalam ilmu tasawuf ,istilah tarekat tidak saja ditujukan kepada aturan dengan cara-cara tertentu yang digunakan oleh seorang syekh tarekat dan bukan pula terhadap kelompok yang menjadi pengikut salah seorang syekh tarekat,tetapi meliputi segala aspek ajaran-ajaran yang ada dalam agama islam ,seperti shalat ,puasa ,zakat ,haji dan sebagainya, yang semuanya adalah jalan atau cara mendekatkan diri kepada tuhan.
Secara umum tasawuf adalah sebuah usaha untuk mendekatkan diri kepada tuhan sedekat mungkin, dengan cara pensucian rohani dan memperbanyak ibadah.biasanya mendekatkan diri kepada tuhan selalu berada dibawah bimbingan seorang guru/syekh. Ajaran-ajaran tasawuf yang merupakan jalan yang harus ditempuh untuk mendekatkan diri kepada tuhan, itulah sebenarnya tarikat. Ddengan demikian dapatlah dikatakan bahwa tasawuf itu adalah usaha mendekatkan diri kepada tuhan, sedangkan tarikat itu adalah cara atau jalan yang ditempuh seseorang dalam usahanya mendekatkan diri kepada tuhan.
Dengan penjelasan diatas jelaslah bahwa tasawuf dan tarekat merupakan suatu kesatuan yang dijalani untuk mendekan diri kepada tuhan. Jika tasawuf merupakan sebuah usaha pendekatan diri kepada tuhan maka tasawuf membutuhkan sebuah jalan atau cara untuk melaksanakan usaha tersebut yang dinamakan dengan tarekat.
Tarekat juga berarti tasawuf yang telah berkembangdengan beberapa variasi tertentu. Karena ajaran pokok tarekat sama halnya dengan ajaran pokok tasawuf.
Dengan berbagai uraian diatas semakin jelas bahwa hubungan tarekat dan tasawuf, yaitu taerekat berawal dari tasawuf dan berkembang dengan berbagai macam faham dan aliran yang tergambar jelas dengan adanya aliran-aliran tarekat sehingga orang yang ingin mendalami tasawuf pada umumnya melalui aliran-aliran tarekat.
Tasawuf yang bersifat personal berkembang menjadi tarikat yang merupakan sebuah lembaga, tidak lepas dari perkembangan dan perluasan tasaawuf itu sendiri. Semakin luasnya ajaran tasawuf mengakibatkan semakin banyaknya orang yang berminat dan berhasrat untuk mempelajari tasawuf. Untuk itu mereka menemui orang-orang teardahulu yang mengetahui seluk-beluk tassawuf agar dapat menuntun mereka. Guru yang mengajaarkan ajarannya kepada murid-muridnya membentuk sebuah sistem pengajaran tasawuf berdasarkan pengalamannya sendiri.sistem pengajaran yang memiliki ciri khas tersendiri itulah yang jadi membedakan dengan aliran tarekat lain.
Ditinjau dari segi sejarahnya kapan dan tarekat mana yang mula-mula timbul sebagi lembaga, sulit doiketahui dengan pasti. Tetapi menurut hamka, tarekat yang muncul sebagai lembaga pengajaran adalah taraekat thaifuriyah yang muncul pada abad ke IX M di persia. Pendapat ini dapat dipeekuat dengan adanya kenyataan bahwa tarekat-tarekat yang timbul di persia terutama khurasan paada umumnya menganut faham bayazid.
Meskipun demikian perkembangan yang nyata dari tarekat itu barulah pada abad XII M yang berkembang dari dua daerah, yaitu khurasa (iran) dan maesopotamia ( irak)
C. SEJARAH PERKEMBANGAN TAREKAT
Pada masa permulaan islam , hanya terdapat dua macam thariqat yaitu :
1. Thariqat nabawiah, yaitu amalan yag berlaku pada masa rasulullah saw., yang dilaksanakan secara murni. Juga dinamakan thariqat muhammadiah atau syariat.
2. Thariqat salafiah, yaitu cara beramal dan beribadah pada masa sahabat dan tabi’in, dengan maksud memelihara dan membina syariat rasulullah saw. Dinamakan juga thariqat salafus saleh.
Sesudah abad ke 2 H., tarikat slafaih mulai berkembang secara kurang murni. Ketidakmurniannya itu yang disebabkan oleh pengaruh filsafat dan dan alam pikiran manusia telah memasuki negara-negara arab,seperti filsafat yunani,india,dan tiongkok,sehingga oengamalan thariqat nabawiah dan salafiah telah bercampur aduk dengan filsafat.
Sesudah abad kedua H . muncullah thariqat sufiah yang diamalkan orang-orang sufi, dengan tujuan untuk kesucian melalui empat tingkat :
1. Syariat, mengetahui dan mengamalkan ketentuan-ketentuan syariat, sepanjang yang menyangkkut dengan lahiriah.
2. Thariqat ,mengerjakan amalan hati. Dengan akidah yang teguh. Sepanjang yang menyangkut dengan bathiniah.
3. Hakikat, cahay musyahadah yang bersinar cemerlang dalam hati dan dengan cahaya itu dapat mengetahui hakikat allah dan alam semesta.
4. Ma’rifat, tingkaat tertinggi, dimana orang telah mencapaikesucian hidup dalam alam rohani, memiliki pandangan tembus (kasyaf) dan mengetahui hakikat dan rahasia kebesaran allah.
Orang sufi menganggap bahwa syariat untuk memperbaiki sesuatu yang lahir (nyata), thariqat untuk memperbaiki sesuatu yang tersembunyi (batin), dan hakikat untuk memperbaiki segala rahasia-rahasia yang tersembunyi.Tujuan terakhir dari ahli sufi yaitu ma’rifat, yakni mengenal hakikat allah, zat, sifat, dan perbuatan-Nya.
Gerakan thariqat baruu menonjol dalam dunia islam pada abad ke XII M., sebagai lanjutan dari kegiatan kaum sufi terdahulu.
Pada mulanya muncul di asia tengah, tibristan tempat kelahiran dan operasinya syekh abdul qadir jailani, kemudian berkembang ke baghdad, irak , turki, arab saudi,dan sampai ke indonesia,malaysia, tiongkok, india dan singapora.
Kemudian pada abad XII itu muncul pula thariqat rifaiah dimaroko dan aljazair, thariqat sahrawadiah dan lainya berkebang di afrika utara dan afrika tengah, seperti disudan dan nigeria.
Pada perkembangannya, kata tarekat mengalami pergeseran makna. Jika pada awalnya tarekat berarti jalan yang ditempuh oleh seorang sufi dalam memndekatkan diri kepada Allah maka pada tahap selanjutnya istilah tarekat digunakan untuk menunjuk pada suatu metode psikologi yang dilakukan oleh guru tasawuf (mursyid) kapada muridnya untuk mengenal tuhan secara mendalam.
D. TAREKAT-TAREKAT YANG ADA DI INDONESIA
Sebagaimana yang telah diuraikan pada pembahasan diatas masuknya tasawuf ke indonesia bersamaan dengan masuknya islam.perkembangan tasawuf melahirkan sikap hidup dan tata cara dalam mendekatkan diri kepada tuhan dikalangan para sufi yang disebut dengan tarekat.
Dalam proses islamisasi indonesia, sebahagian adalah atas usaha dari kaum sufi dan mistik islam. Saehiingga pada waktu itu pemimpin-pemimpin agama islam diindonesia bukanlah ahli teology (mutakallimin) dan ahli hukum (fukaha), tetapi juga syekh-syekh thariqat dan guru-guru suluk.
Di antara tarekat-tarekat yang umumnya memperoleh simpati dan banyak pendukungnya di Indonesia adalah tarekat Khalwatiyah, Syatariyah, Qadiriyah, dan ‘Alawiyah.
Khalwatiyah kebanyakan pengikutnya berasal dari Sulawesi Selatan, tarekat Syatariyah kebanyakan muridnya dari Sumatera Selatan, kamudian tarekat Qadiriyah banyak tersebar di berbagai wilayah Indonesia, tarekat qadiri atau qadariya didirikan oleh syekh abdul qadir jailani (1011-1166 M). Berpengaruh luas di dunia timur, sampai-sampai ke jawa dan tiongkok. Sementara itu tarekat ‘Alawiyah tersebar di Indonesia melalui keturunan ‘Alawiyyin dan murid-muridnya.
Di samping itu, terdapat pula tarekat Naqsabandiyah yang merupakan tarekat terbesar di Indonesia, Syadziliyah, Rifa’iyah, Idrisiyah, Sanusiyah, Tijaniyah, dan Aidrusiyah.
Petunjuk tentang penyebaran dan diterimanya tarekat-tarekat ini oleh masyarakat Indonesia adalah bahwa kebanyakan ulama yang kembali dari Hijaz menganut tarekat tersebut dan berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan Sunnah.
Oleh sebab itu, bentuk tarekat di Indonesia, seperti halnya di negeri muslim, tidak lain merupakan kesinambungan dari tasawuf suni Al-Ghazali.Selanjutnya, ada pula tarekat-tarekat yang bersifat lokal dalam arti tidak berafeliasi kepada salah satu tarekat popular di negeri lain, seperti tarekat Wahiddiyah dan Shiddiqiyah di Jawa Timur, tarekat Syahadatain di Jawa Tengah, dan sebagainya.
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Seperti yang telah kita ketahui, tasawuf yaitu suatu usaha pendekatan diri kepada Allah swt dengan menggunakan ajaran tarekat. Walaupun jalan menuju Allah beraneka ragam, tak ada hingganya, namun seperti seperti telah disinggung dan diringkaskan oleh Al-ghazaliterdiri dari tiga langkah. Yaitu penyucian hati, konsentrasi dalam zikir pada Allah, dan fana fi’llah (kasyaf).
tarekat mulai dikenal oleh banyak kalangan muslim adalah ketika awal kemunculannya tarekat Qadiriyah yang dibawa oleh Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani pada abad ke-12 tepatnya di persia.
Kemunculan tarekat di Indonesia sejalan dengan perkembangan islam di Negara-negara muslim lainnya. Perkembangan tarekat di Indonesia muncul karena dibawa oleh para syaikh yang tadinya berguru di Mekkah setelah mendapat ijazah dari para gurunya, mereka pun mulai mengajarkan system tarekat di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
1. Tasawuf dan perkembangannya dalam islam,oleh simuh-Ed. 1, cet.-jakarta, PT rajagrafindo persada.1996.
2. Mustafa, Ahmad. Akhlak Tasawuf. Bandung,CV pustaka setia. 2010.
3. H. A. Fuad said, hakikat tarekat naqsyabandiah, pustaka alinsya, jakarta pusat 1994.
4. Drs. H. A. Mustafa, Akhlak tasawuf, CV pustaka setia, bandung, 2010.
5. Drs. K. S. H. Permadani, pengantar ilmu tasawuf, PT. Asdi mahasetya, 1982.
6. Tarekat Sebuah Pengantar. From http:// Artikel. Pelajar-Islam. or. id. Diunduh pada tanggal 04 Desember 2012.
7. Mulyadhi kartanegara, Menyelami lubuk tasawuf, PT gelora aksara pratama, 2006.
Komentar
Posting Komentar